EKONOM2AN

Celoteh sederhana Ekonom lugu

Monday, May 5, 2008

HIPMI bisa lebih berperan dalam mengembangkan UMKM

Perbankan memang belum sepenuhnya komit terhadap instruksi pemerintah untuk membantu penyaluran kredit di sektor Usaha Mikro Kecil Dan Menengah (UMKM). Masing-masing mempunyai pertimbangan sendiri dalam hal ini, hanya sebagian yang berkomitmen menyalurkan kredit tersebut.
Kendala klasik yang menghambat komitmen bank dalam menyalurkan kredit ini adalah " Agunan dan Laporan keuangan" dari pengusaha kecil dan menengah tersebut. UMKM memang terbukti menjadi tulang punggung ekonomi Indonesia dalam 10 tahun terakhir ini, namun apakah itu garansi bahwa semua UMKM layak mendapatkan porsi lebih dalam kredit? Wajar saja jika perbankan ragu untuk menentukan manakah di antara para pelaku UMKM yang berkompeten dan layak mendapatkan kredit.
Nah, kan ada baiknya HIPMI (Himpunan Pengusaha Muda Indonesia) berperan menjadi "Filter" awal untuk mewadahi para pelaku UMKM tersebut. Dengan dibentuknya HIPMI di berbagai daerah, selain dapat melakukan pembinaan dan bimbingan sampai dengan permodalan (mungkin), diharapkan pula bisa menjadi penyaring, penjamin, dan penghubung antara pengusaha kecil/menengah dengan pihak perbankan sehingga perbankan pun siap membantu UMKM untuk maju dan berkembang tanpa adanya unsur keraguan lagi.
Mungkin jika hal ini dapat berjalan dengan baik, Indonesia suatu saat bisa dikenal sebagai "surga"nya UMKM dan perbankan bisa lebih bersahabat bahkan identik dengan UMKM, bukannya lebih akrab dengan para "konglomerat nggak jelas" yang loyalitasnya kepada Republik ini diragukan, terbukti "ngemplang" dan membengkakkan NPL mereka.

No comments: