EKONOM2AN

Celoteh sederhana Ekonom lugu

Monday, May 5, 2008

IKLAN - "OTOT"NYA BISNIS MEDIA

"Yahhhh!!!!..., iklan lagi". Begitulah gerutuan yang spontan keluar dari mulut kita saat acara TV yang lagi asyik kita tonton tiba-tiba dipotong iklan. Sudah menjadi kebiasaan pula saat suatu acara olah raga (siaran langsung sepak bola contohnya) yang di jadwalnya diumumkan pada pemirsa pukul 01.00 WIB misalnya, ternyata pertandingannya baru dimulai 30 menit kemudian. Tentu saja karena itu tadi, diisi dulu dengan selingan komentar dan yang pasti memberi kesempatan iklan-iklan dari sponsor "lewat" dulu, sebenarnya sih bukan "numpang lewat" seperti yang biasa disuarakan para host acara TV, mereka tak pantas disebut numpang lewat karena mereka adalah "BOS" nya acara tersebut.

Itulah yang memang harus terjadi dalam bisnis media, yang sepertinya tidak bisa lepas dari iklan. Karena sudah lengketnya "hubungan mesra" antara bisnis media dan iklan. Media butuh iklan sebagai salah satu pendapatan terbesar dalam bisnisnya, sedangkan iklan butuh media agar produknya bisa diketahui, dikenal, dan dibeli konsumen.

Tentang media, bahkan baru-baru ini sudah nge-trend munculnya "free magazine" yang berani memberikan "gratis" majalahnya kepada pembaca karena masukan target yang didapatnya bukan mengandalkan penjualan/oplahnya tapi terutama dari 'pemasok iklannya".

Pihak pengiklan/produsen pun bersedia merogoh kas perusahaan sampai ratusan juta bahkan mungkin milyard-an untuk tampilan iklannya dalam durasi detik yang ditayangkan di televisi, ataupun versi cetaknya yang menghiasi koran ataupun majalah. Bisa kita bayangkan pendapatan yang masuk ke perusahaan media dari pos iklan ini, maka alangkah ruginya media jika tanpa iklan. Seperti kita tahu TVRI dulu pakemnya tanpa iklan sehingga "kembang kempis" dan untuk operasionalnya uang negara lah yang harus dirogoh. Mungkin karena sadar akan hal itu mereka mulai mengadakan pembaruan dalam tubuhnya, alhasil sekarang ini TVRI pun sudah "berkenalan" dengan dunia iklan.

Dalam dunia pertelevisian dikenal pula istilah "prime time" yang kalau nggak salah jam-jam ramai penonton, di mana acara-acara yang diperkirakan mampu menyedot pemirsa ditayangkan pada jam itu, yang pasti sih tujuannya agar para pemasang iklan "berduyun-duyun" menghampiri.

Tak ketinggalan pula dalam dunia maya/internet, "otot-otot" iklan turut memberi kekuatan. Dengan berbagai format yang dibuat semenarik mungkin, iklan menjadi salah satu penyumbang besar bagi penghasilan sebuah situs, di samping materi yang disajikan dalam situs itu sendiri. Bahkan tak jarang munculo situs-situs yang fokus pada bisnis penyediaan space/ruang iklan dalam websitenya. Seperti yang pernah Saya baca dalam sebuah profil bisnis di salah satu media (kalao nggak salah di koran Sindo apa Tempo ya,.....Saya kurang ingat karena klipingnya lupa saya simpan), seorang mahasiswa (di luar negeri) mapu meraup penghasilan yang lumayan dan dapat membiayai kuliahnya dengan merintis situs yang khusus menyewakan space/ruang untuk promosi/iklan, ia menuangkan idenya dalam situs yang dinamakannya MILLIONDOLLARDOTCOM (kalau nggak salah juga), yang kemudian banyak ditiru oleh situs-situs lain.

Mungkin banyak lagi contoh yang menunjukkan bahwa betapa kuat dan pentingnya kehadiran iklan dalam kelangsungan hidup sebuah bisnis media.

Akan lebih baik jika selanjutnya iklan dapat lebih "bersahabat" dengan konsumen sehingga dapat "meminimalisir" "gerutuan" dan kebosanan para penikmat media. Mungkin secara terus menerus perlu dibuat inovasi sehingga format iklan dibuat semenarik mungkin. Dan pada saatnya nanti bukan sekedar gerutuan atau sekedar rasa "terpaksa maklum" yang ada dalam benak pemirsa saat melihat iklan, namun bagaimana caranya agar nantinya justru iklanlah yang ditunggu dan dicari penikmat media, murni karena format iklannya yang menarik dan tidak membosankan, maksudnya bukan hanya kita pengin lihat iklan karena menjual atau mencari kendaraan dan sesuatu yang lain seperti di koran Pos Kota .

Yup, tantangan buat dunia iklan dan media, hayoo! bisa nggak menciptakan suatu kondisi dimana dari bibir konsumen media keluar kata : " Aku pengin lihat iklan ini, pengin lihat iklan itu...bagus banget enak dilihat". Mungkin gak?

Sebagai penutup Saya ingin menampilkan di sini contoh iklan yang lumayan menarik. Mudah2an pemiliknya nggak keberatan.


1 comment:

Unknown said...

Apakah Anda membutuhkan pinjaman untuk investasi yang lebih besar? Pinjaman untuk ekspansi bisnis? Pinjaman untuk investasi baru? Pinjaman untuk melunasi utang jangka panjang dan tagihan. Cari tidak lebih, kita pemberi pinjaman dalam hubungannya dengan bank dan jaminan penawaran yang transparan, menawarkan pinjaman dengan bunga rendah, non agunan. Kami di sini untuk menempatkan dan mengakhiri kemiskinan dan pengangguran, karena setiap orang memiliki / potensi sendiri. Hubungi kami hari ini dan Anda akan menjadi salah satu pelanggan kami yang terhormat. Email: gloryloanfirm@gmail.com Terima kasih sudah datang.